Sabtu, 18 April 2015

Laporan Praktikum mengenai Uji daya hantar listrik dalam larutan (KIMIA)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar belakang
         Senyawa adalah substansi dimana atom dari dua atau lebih unsur bergabung dalam proporsi tertentu. Atom di suatu senyawa sering bergabung dalam satuan yang disebut molekul. Hasil suatu reaksi kerap memiliki sifat sangat berbeda dengan reaktan aslinya. Sebagai contoh, besi yang merupakan unsur magnetik bereaksi dengan unsur kuning sulfur untuk menghasilkan besi(II) sulfida, yang tidak bersifat magnetik dan tidak berwarna kuning, selain itu senyawa merkuri(II) oksida adalah serbuk berwarna jingga sangat berbeda dengan unsur pembentuknya.
          Untuk menyelidiki sifat kepolaran pada senyawa dapat dilakukan dengan menyiapkan berbagai larutan seperti air aquades, alkohol, cuka, serta aceton. Kemudian berbagai larutan tersebut satu per satu kita dekatkan dengan penggaris plastik, sehingga kita akan mengetahui sifat kepolaran pada senyawa. 
1.2     Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a.       Apakah dari setiap perbedaan larutan yang disediakan dapat mempengaruhi sifat kepolaran pada senyawa?
1.3     Hipotesa
a.       Dari setiap larutan yang ada akan menghasilkan hasil yang berbeda-beda.
1.4     Tujuan penelitian
a.       Menyelidiki sifat kepolaran pada senyawa.
b.      Untuk menambah wawasan penulis serta pembaca tentang senyawa polar dan nonpolar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian teori
Gambar
            Senyawa polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Gambar
            Senyawa non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.
CIRI -CIRI SENYAWA POLAR :                                     
  • Dapat larut dalam air dan pelarut lain.
  • Memiliki kutub + dan kutub -, akibattidak meratanya distribusi elektron.
  •  Memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
  • CONTOH : alkohol, HCl, PCl3, H2O, dan  N2O5.
Gambar
GAMBAR SENYAWA POLAR
CIRI – CIRI SENYAWA NON POLAR :
  • Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.
  • Tidak memiliki kutub + dan kutub – , akibat meratanya distribusi elektron.
  • Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau keelektronegatifannya sama.
  • CONTOH : Cl2, PCl5, H2,  dan N2.
Gambar
GAMBAR SENYAWA NON POLAR 

UKURAN KUANTITATIF TITIK DIDIH SENYAWA KONVALEN
( POLAR DAN NON POLAR )
* Senyawa polar lebih tinggi titik didihnya dari pada senyawa non polar.
  • urutan titik didih, ikatan hidrogen > dipol-pol > non polar-non polal atau ikatan hidrogen  > Van der Waals > gaya london
  • bila sama-sama polar/non polar, yang Mr besar titik didihnya lebih besar .
untuk senyawa karbon Mr sama, rantai C memanjang titik didih > rantai bercabang ( bulat )

PERBEDAAN SENYAWA POLAR DAN NON POLAR

SENYAWA POLAR
SENYAWA NON POLAR

  • dapat larut dalam air
  • memiliki pasangan elekton bebas ( bentuk tidak simetris)
  • berakhir ganjil , kecuali BX3 dan PX5.
  • CONTOH : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,


  • tidak dapat larut dalam air
  • tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk simetris )
  • berakhir genap.
  • CONTOH : F2, BR2, O2, H2


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode penelitian
            Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan cara membiarkan larutan-larutan tersebut mengalir kemudian didekatkan dengan penggaris plastik serta pencarian data-data lain yang berhubungan dari media elektronik, khususnya internet. Setelah semua data terkumpul kami olah, kami susun, kemudian kami sampaikan kepada pembaca.
3.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan
Jumlah
*                  Buret
*                  Statif dan klem
*                  Penggaris plastik
*                  Air (Aquades)
*                  Alkohol
*                  Aceton
*                  Cuka
1
1/1
1
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup


3.3 Tempat dan waktu penelitian
a.       Tempat penelitian                    : Ruang kelas X MIA 5
b.      Waktu penelitian                     : Peneliatian dilaksanakan pada tanggal 27
  november 2013 pkl.10.30-11.30.

3.4Cara kerja
1.      Siapkan buret, statif, dan klem seperti gambar disamping.
2.      Masukkan air ke dalam buret.
3.      Gosokkan penggaris plastik dengan kain.
4.      Buka karan buret, biarkan air mengalir kemudian dekatkan penggaris plastik pada aliran air, amati yang terjadi.
5.      Ulangi percobaan diatas dengan alkohol,aceton, dan cuka.
6.      Catat hasil pengamatan pada tabel berikut.
Larutan
Dibelokkan
Tidak dibelokkan
Air
Alkohol
Aceton
Cuka
ü   


ü   

ü   



ü   

7.      Selanjutnya, diskusikanlah dengan gurumu dan teman-teman di kelas!

BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

a.       Data pengamatan
a.1 melakukan penelitian terhadap air aquades yang didekatkan dengan penggaris plastik
a.2 melakukan penelitian terhadap cuka yang didekatkan dengan penggaris plastik
a.3 melakukan penelitian terhadap alkohol yang didekatkan dengan penggaris plastik
a.3 melakukan penelitian terhadap aceton yang didekatkan dengan penggaris plastik

            Dari data pengamatan diatas, kita dapat mennganalisis bahwa dari berbagai larutan tersebut menghasilkan beberapa hasil atau sifat kepolaran yang berbeda pada setiap senyawa. Hal itu dibuktikan pada hasil penelitian yang telah dilakukan secara bersama-sama dengan bimbingan guru pengajar sekaligus wali kelas kami, kita dapat mengetahui bahwa pada larutan aquades mendapatkan hasil yang tidak lurus atau dibelokkan, kemudian pada larutan selanjutnya yaitu cuka juga mendapatkan hasil yang sama tidak lurus atau dibelokkan. Selanjutnya, pada larutan alkohol dan aceton kami mendapatkan hasil larutan mengalir dengan lurus atau tidak dibelokkan. 



4.2 Pembahasan

a.       Jawaban dari soal pada buku pelajaran kimia hal.117 latihan 5.1 !
·         Soal no. 7) Apakah definisi dari senyawa kovalen nonpolar dan senyawa kovalen polar? Berikan masing-masing satu contoh untuk mendukung jawabanmu!

o   Jawaban :

ü  Senyawa kovalen nonpolar adalah senyawa kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan bersama merata antara dua atom. Contohnya H2, O2, dan Cl2.
ü  Sedangkan, senyawa kovalen polar adalah senyawa kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan bersama tidak sama rata antara dua atom. Contohnya H2O.
·         Soal no. 8) Berilah tiga perbedaan antara senyawa kovalen polar HCL dan senyawa kovalen nonpolar metana!

o   Jawaban :

Perbedaan
Dari segi
Senyawa kovalen nonpolar Metana ( CH4)
Senyawa kovalen polar Asam klorida (HCL)
Atom yang terlibat
ü    Karbon  12C
                            6
ü    Hidrogen 1H
                1
ü    Klor  35CL
                     17
ü    Hidrogen 1H
                1
Konfigurasi elektron
ü    2(K), 4(L)
ü    1 (K)
ü    2(K), 8(L), 7(M)
ü    1 (K)
Elektronegativitas
ü    2,5 eV
ü    2,1 eV
ü    3,0 eV
ü    2,1 eV


·         Soal no. 9) Jelaskan hal-hal berikut:
a.       Mengapa senyawa kovalen berwujud padat, cair, dan gas?
b.      Mengapa senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah?
c.       Mengapa senyawa kovalen nonpolar tidak larut dalam air?
d.      Mengapa senyawa kovalen polar larut dalam air?
e.       Mengapa senyawa kovalen nonpolar merupakan konduktor listrik yang buruk?
f.       Mengapa senyawa kovalen polar merupakan konduktor listrik yang baik?

o   Jawaban :

ü    a. Senyawa kovalen berwujud padat, cair, dan gas karena gaya Van der Walls’ antar molekul yang sangat lemah tidak bisa mempertahankan posisinya di satu tempat. Dalam kasus molekul sederhana, energi ikat sangat kecil, sehingga tidak bisa menahan molekul. Jadi, molekul berada dalam wujud sebagai gas. Sedangkan dalam kasus molekul yang lebih besar, energi ikat besar, sehingga berada dalam wujud cairan. Dalam kasus molekul yang sangat besar, energi ikatan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, molekul membentuk padatan lunak.
ü      b. Senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah, karena molekul- molekul diikat oleh gaya Van der Walls yang sangat lemah. Dengan demikian, memerlukan energi dalam jumlah yang sangat kecil untuk melepaskan ikatan antarmolekul. Oleh karena itu, senyawa ini memiliki titik leleh dan titik didih rendah.
ü    c. Senyawa kovalen polar tidak larut dalam air karena senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki ion bebas. Jadi, mereka tidak larut dalam air yang merupakan senyawa kovalen polar. Namun, larut dalam cairan yang merupakan kovalen nonpolar seperti benzena, karbon tetraklorida.
ü  d. Senyawa kovalen polar larut dalam air karena senyawa kovalen polar memiliki ion bebas. Dengan demikian, mereka larut dalam air yang merupakan kovalen polar dan dapat membentuk ion. Mereka juga larut dalam cairan kovalen nonpolar.
ü   e. Senyawa kovalen nonpolar merupakan konduktor listrik yang buruk karena senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki ion bebas. Jadi, mereka tidak larut dalam air yang merupakan pelarut kovalen polar dan karenanya, tidak menghasilkan ion bebas. Dengan demikian, tidak ada arus mengalir karena tidak adanya ion bebas.
ü     f. Senyawa kovalen polar merupakan konduktor listrik yang baik karena daya hantar listrik senyawa kovalen polar memiliki ion bebas dan karenanya, terdisosiasi dalan air. Dengan demikian, mereka merupakan konduktor listrik yang baik.





BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

g.      Dari penelitian diatas, kami mendapatkan hasil bahwa setiap larutan memiliki sifat kepolaran yang berbeda.
h.      Dapat menambah pengetahuan pembaca serta penulis tentang sifat kepolaran pada senyawa.
i.        Dari hasil penelitian diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa dua larutan yaitu air aquades serta air cuka mengalami pembelokan arah ketika didekatkan dengan penggaris plastik.
j.        Kami dapat menyimpulkan bahwa dua larutan yang lain yaitu alkohol serta aceton tidak megalami pembelokan arah (lurus) ketika didekatkan dengan penggaris plastik.
5.2 Saran

a.       Setelah penelitian berakhir, seharusnya kita dapat membuat tempat yang kita gunakan bersih seperti semula.
b.      Untuk guru pembina sudah baik dan bagus dalam membimbing jalannya penelitian dan diharapkan penelitian seperti ini dapat sering dilaksanakan untuk melatih para siswa dan siswi.
c.       Untuk siswa dan siswi seharusnya dapat melakukan penelitian dengan lebih baik yaitu dengan melakukannya lebih tenang dan serius.
d.      Guru pembina dan siswa harus menggunakan jas lab dengan benar.
e.       Setelah penelitian berakhir, kita harus mencuci tangan kita dengan bersih.   





Tidak ada komentar:

Posting Komentar