BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Senyawa
adalah substansi dimana atom dari dua atau lebih unsur bergabung dalam proporsi
tertentu. Atom di suatu senyawa sering bergabung dalam satuan yang disebut
molekul. Hasil suatu reaksi kerap memiliki sifat sangat berbeda dengan reaktan
aslinya. Sebagai contoh, besi yang merupakan unsur magnetik bereaksi dengan
unsur kuning sulfur untuk menghasilkan besi(II) sulfida, yang tidak bersifat
magnetik dan tidak berwarna kuning, selain itu senyawa merkuri(II) oksida
adalah serbuk berwarna jingga sangat berbeda dengan unsur pembentuknya.
Untuk menyelidiki sifat kepolaran
pada senyawa dapat dilakukan dengan menyiapkan berbagai larutan seperti air aquades,
alkohol, cuka, serta aceton. Kemudian berbagai larutan tersebut satu per satu
kita dekatkan dengan penggaris plastik, sehingga kita akan mengetahui sifat
kepolaran pada senyawa.
1.2
Rumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a.
Apakah dari
setiap perbedaan larutan yang disediakan dapat mempengaruhi sifat kepolaran
pada senyawa?
1.3
Hipotesa
a.
Dari setiap
larutan yang ada akan menghasilkan hasil yang berbeda-beda.
1.4
Tujuan penelitian
a.
Menyelidiki
sifat kepolaran pada senyawa.
b.
Untuk menambah
wawasan penulis serta pembaca tentang senyawa polar dan nonpolar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Kajian teori
Senyawa
polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar elektron
pada unsur-unsurnya. Hal ini terjadi karena unsur yang berikatan tersebut
mempunyai nilai keelektronegatifitas yang berbeda.
Senyawa
non polar adalah senyawa yang terbentuk akibat adanya suatu ikatan antar
elektron pada unsur-unsur yang membentuknya. Hal ini terjadi karena unsur yang
berikatan mempunyai nilai elektronegatifitas yang sama/hampir sama.
CIRI -CIRI SENYAWA POLAR
:
- Dapat larut dalam air dan pelarut lain.
- Memiliki kutub + dan kutub -, akibattidak
meratanya distribusi elektron.
- Memiliki pasangan
elektron bebas ( bila bentuk molekul diketahui ) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
- CONTOH : alkohol, HCl, PCl3, H2O,
dan N2O5.
GAMBAR SENYAWA POLAR
CIRI – CIRI SENYAWA NON
POLAR :
- Tidak larut dalam air dan pelarut polar lain.
- Tidak memiliki kutub + dan kutub – , akibat
meratanya distribusi elektron.
- Tidak memiliki pasangan elektron bebas ( bila
bentuk molekul diketahui ) atau keelektronegatifannya sama.
- CONTOH : Cl2, PCl5, H2, dan N2.
GAMBAR SENYAWA NON POLAR
UKURAN KUANTITATIF TITIK DIDIH SENYAWA KONVALEN
( POLAR DAN NON POLAR )
* Senyawa polar lebih
tinggi titik didihnya dari pada senyawa non polar.
- urutan titik didih, ikatan hidrogen >
dipol-pol > non polar-non polal atau ikatan hidrogen > Van der
Waals > gaya london
- bila sama-sama polar/non polar, yang Mr besar
titik didihnya lebih besar .
untuk senyawa karbon Mr
sama, rantai C memanjang titik didih > rantai bercabang ( bulat )
PERBEDAAN SENYAWA
POLAR DAN NON POLAR
SENYAWA POLAR
|
SENYAWA NON POLAR
|
- dapat larut dalam air
- memiliki pasangan elekton
bebas ( bentuk tidak simetris)
- berakhir ganjil , kecuali BX3
dan PX5.
- CONTOH : NH3, PCl3, H2O, HCl,
HBr,
|
- tidak dapat larut dalam air
- tidak memiliki pasangan elektron bebas (bentuk
simetris )
- berakhir genap.
- CONTOH : F2, BR2, O2, H2
|
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Metode
penelitian
Metode
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu dengan cara
membiarkan larutan-larutan tersebut mengalir kemudian didekatkan dengan
penggaris plastik serta pencarian data-data lain yang berhubungan dari media
elektronik, khususnya internet. Setelah semua data terkumpul kami olah, kami
susun, kemudian kami sampaikan kepada pembaca.
3.2 Alat dan
bahan
Alat dan bahan
|
Jumlah
|
Buret
Statif dan klem
Penggaris plastik
Air (Aquades)
Alkohol
Aceton
Cuka
|
1
1/1
1
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
|
3.3 Tempat dan
waktu penelitian
a.
Tempat
penelitian : Ruang
kelas X MIA 5
b.
Waktu penelitian : Peneliatian dilaksanakan
pada tanggal 27
november 2013 pkl.10.30-11.30.
3.4Cara kerja
1.
Siapkan buret,
statif, dan klem seperti gambar disamping.
2.
Masukkan air ke
dalam buret.
3.
Gosokkan
penggaris plastik dengan kain.
4.
Buka karan
buret, biarkan air mengalir kemudian dekatkan penggaris plastik pada aliran
air, amati yang terjadi.
5.
Ulangi percobaan
diatas dengan alkohol,aceton, dan cuka.
6.
Catat hasil
pengamatan pada tabel berikut.
Larutan
|
Dibelokkan
|
Tidak
dibelokkan
|
Air
Alkohol
Aceton
Cuka
|
ü
ü
|
ü
ü
|
7. Selanjutnya, diskusikanlah dengan gurumu dan
teman-teman di kelas!
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
a. Data pengamatan
a.1 melakukan
penelitian terhadap air aquades yang didekatkan dengan penggaris plastik
a.2
melakukan penelitian terhadap cuka yang didekatkan dengan penggaris plastik
a.3 melakukan penelitian terhadap alkohol yang
didekatkan dengan penggaris plastik
a.3 melakukan
penelitian terhadap aceton yang didekatkan dengan penggaris plastik
Dari data pengamatan diatas, kita dapat mennganalisis bahwa
dari berbagai larutan tersebut menghasilkan beberapa hasil atau sifat kepolaran
yang berbeda pada setiap senyawa. Hal itu dibuktikan pada hasil penelitian yang
telah dilakukan secara bersama-sama dengan bimbingan guru pengajar sekaligus
wali kelas kami, kita dapat mengetahui bahwa pada larutan aquades mendapatkan
hasil yang tidak lurus atau dibelokkan, kemudian pada larutan selanjutnya yaitu
cuka juga mendapatkan hasil yang sama tidak lurus atau dibelokkan. Selanjutnya,
pada larutan alkohol dan aceton kami mendapatkan hasil larutan mengalir dengan
lurus atau tidak dibelokkan.
4.2 Pembahasan
a.
Jawaban dari
soal pada buku pelajaran kimia hal.117 latihan 5.1 !
·
Soal no. 7)
Apakah definisi dari senyawa kovalen nonpolar dan senyawa kovalen polar?
Berikan masing-masing satu contoh untuk mendukung jawabanmu!
o Jawaban :
ü Senyawa kovalen nonpolar adalah senyawa kovalen
dengan pasangan elektron yang digunakan bersama merata antara dua atom.
Contohnya H2, O2, dan Cl2.
ü Sedangkan, senyawa kovalen polar adalah senyawa
kovalen dengan pasangan elektron yang digunakan bersama tidak sama rata antara
dua atom. Contohnya H2O.
·
Soal no. 8)
Berilah tiga perbedaan antara senyawa kovalen polar HCL dan senyawa kovalen
nonpolar metana!
o Jawaban :
Perbedaan
Dari
segi
|
Senyawa
kovalen nonpolar Metana ( CH4)
|
Senyawa
kovalen polar Asam klorida (HCL)
|
Atom yang
terlibat
|
ü
Karbon 12C
6
ü
Hidrogen 1H
1
|
ü
Klor 35CL
17
ü
Hidrogen 1H
1
|
Konfigurasi elektron
|
ü 2(K),
4(L)
ü 1
(K)
|
ü 2(K),
8(L), 7(M)
ü 1
(K)
|
Elektronegativitas
|
ü
2,5 eV
ü
2,1 eV
|
ü
3,0 eV
ü
2,1 eV
|
·
Soal no. 9) Jelaskan hal-hal berikut:
a. Mengapa
senyawa kovalen berwujud padat, cair, dan gas?
b. Mengapa
senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah?
c. Mengapa
senyawa kovalen nonpolar tidak larut dalam air?
d. Mengapa
senyawa kovalen polar larut dalam air?
e. Mengapa
senyawa kovalen nonpolar merupakan konduktor listrik yang buruk?
f. Mengapa
senyawa kovalen polar merupakan konduktor listrik yang baik?
o
Jawaban
:
ü a.
Senyawa kovalen berwujud padat, cair, dan gas karena gaya Van der Walls’ antar
molekul yang sangat lemah tidak bisa mempertahankan posisinya di satu tempat.
Dalam kasus molekul sederhana, energi ikat sangat kecil, sehingga tidak bisa
menahan molekul. Jadi, molekul berada dalam wujud sebagai gas. Sedangkan dalam
kasus molekul yang lebih besar, energi ikat besar, sehingga berada dalam wujud
cairan. Dalam kasus molekul yang sangat besar, energi ikatan meningkat secara
signifikan. Oleh karena itu, molekul membentuk padatan lunak.
ü b.
Senyawa kovalen memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah, karena
molekul- molekul diikat oleh gaya Van der Walls yang sangat lemah. Dengan
demikian, memerlukan energi dalam jumlah yang sangat kecil untuk melepaskan
ikatan antarmolekul. Oleh karena itu, senyawa ini memiliki titik leleh dan
titik didih rendah.
ü c.
Senyawa kovalen polar tidak larut dalam air karena senyawa kovalen nonpolar
tidak memiliki ion bebas. Jadi, mereka tidak larut dalam air yang merupakan
senyawa kovalen polar. Namun, larut dalam cairan yang merupakan kovalen
nonpolar seperti benzena, karbon tetraklorida.
ü d.
Senyawa kovalen polar larut dalam air karena senyawa kovalen polar memiliki ion
bebas. Dengan demikian, mereka larut dalam air yang merupakan kovalen polar dan
dapat membentuk ion. Mereka juga larut dalam cairan kovalen nonpolar.
ü e. Senyawa kovalen nonpolar merupakan
konduktor listrik yang buruk karena senyawa kovalen nonpolar tidak memiliki ion
bebas. Jadi, mereka tidak larut dalam air yang merupakan pelarut kovalen polar
dan karenanya, tidak menghasilkan ion bebas. Dengan demikian, tidak ada arus
mengalir karena tidak adanya ion bebas.
ü f.
Senyawa kovalen polar merupakan konduktor listrik yang baik karena daya hantar
listrik senyawa kovalen polar memiliki ion bebas dan karenanya, terdisosiasi
dalan air. Dengan demikian, mereka merupakan konduktor listrik yang baik.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
g.
Dari penelitian
diatas, kami mendapatkan hasil bahwa setiap larutan memiliki sifat kepolaran
yang berbeda.
h.
Dapat menambah
pengetahuan pembaca serta penulis tentang sifat kepolaran pada senyawa.
i.
Dari hasil
penelitian diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa dua larutan yaitu air aquades
serta air cuka mengalami pembelokan arah ketika didekatkan dengan penggaris
plastik.
j.
Kami dapat
menyimpulkan bahwa dua larutan yang lain yaitu alkohol serta aceton tidak
megalami pembelokan arah (lurus) ketika didekatkan dengan penggaris plastik.
5.2 Saran
a.
Setelah
penelitian berakhir, seharusnya kita dapat membuat tempat yang kita gunakan
bersih seperti semula.
b.
Untuk guru
pembina sudah baik dan bagus dalam membimbing jalannya penelitian dan
diharapkan penelitian seperti ini dapat sering dilaksanakan untuk melatih para
siswa dan siswi.
c.
Untuk siswa dan
siswi seharusnya dapat melakukan penelitian dengan lebih baik yaitu dengan
melakukannya lebih tenang dan serius.
d.
Guru pembina dan
siswa harus menggunakan jas lab dengan benar.
e.
Setelah
penelitian berakhir, kita harus mencuci tangan kita dengan bersih.